anti israel flag
MAUKAH ANDA DIBAYAR HANYA DENGAN MENGKLIK IKLAN DAN NGELIATIN IKLANNYA SELAMA BEBERAPA DETIK? TANPA SYARAT, TANPA ANCAMAN, TANPA TIPUAN... BERGABUNGLAH DI KLIKRUPIAH, KLIKAJADEH, NGEBUX atau ARA-BUX !!! KALAU MAU MAKSIMAL, GABUNG SAJA DENGAN KEEMPAT-EMPATNYA!

Tuesday, October 28, 2008

Manusia Akar, Beneran Gak sih????


Dede si ’Manusia Akar’ asal Cililin Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengundang perhatian dunia. Sebuah lembaga di AS dan Inggris dikabarkan berminat mengobati Dede di negara mereka. Dokter asal Amerika Serikat, Anthony Gaspari, mengatakan pihaknya berminat untuk  membawa Dede ke negerinya. Yang diperlukan oleh dia adalah kemudahan perizinan seperti paspor, visa, dsb.

Namun Kepala Pusat Komunikasi Publik Departemen Kesehatan (Depkes), Lily Sriwahyuni Sulistiyowati, mengatakan Depkes tidak akan memberi izin kepada pihak mana pun yang akan membawa Dede ka luar negeri. Pasalnya, penyakit Dede adalah spesimen penyakit yang memang perlu diteliti oleh ahli kesehatan Indonesia.

"Kami jelas tidak akan memberikan izin kepada mereka (ahli medis AS) untuk membawa Dede ke AS. Lagipula orang seperti Dede yang tinggal di kampung tentunya tidak akan mau dibawa apalagi diambil sampel darahnya. Biasanya orang kampung tidak sembarangan memberikan izin memberikan pengetesan darah kepada orang asing," imbuh Lily.

Lily menegaskan, sebelum munculnya pemberitaan tentang Dede, ada sejumlah ahli medis asing yang ingin menemui Dede guna melakukan penelitian. Tapi pihak Depkes tidak memberikan izin. "Kami akan kirim tim Litbang Depkes untuk memeriksa atau mengambil sampel darah Dede untuk mengetahui penyakit apa yang diderita Dede," ucapnya.

Menurut Lily secepatnya sebuah tim Depkes akan menemui Dede dan memeriksa darahnya. "Tapi untuk melakukan itu kan perlu waktu dan kalau diceritakan pastinya akan panjang," jelas Lily yang dihubungi Warta Kota via ponselnya, Senin (19/11) malam. Saat ini Lily mengaku sedang berada di Denpasar untuk suatu keperluan kerja.

Lily mengatakan untuk mengetahui penyakit yang diderita Dede tentunya membutuhkan waktu dan langkah medis yang sungguh-sungguh. Saat ini yang dilakukan Depkes adalah mengumpulkan  medical record Dede. Antara lain, kata Lily, Dede pernah menjalani perawatan di RS Hasan Sadikin, Bandung. Karena itu, Lily sedang mencari tahu penyebab sakitnya Dede, jenis darah, dan penyakit apa saja yang pernah diderita Dede.

Di tepi Saguling

Hanny Purwanto, pemilik Hanny Enterprise yang pernah membawa Dede ke panggung pertunjukkan di Bandung dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, mengaku heran karena mendadak banyak orang yang memerhatikan Dede. "Hari ini saya menerima telepon dari sejumlah televisi yang akan mengunjungi Dede," katanya. Selain itu, ada belasan koran dan radio yang menyampaikan keinginan yang sama.

Padahal, ketika Dede dia tampilkan di panggung baik di TMII maupun di Gedung Dezon Bandung dalam acara Gempar yakni parade paranormal tak ada pengunjung yang menaruh perhatian kepada Dede. "Paling meminta foto bareng dengan dia, cuma itu saja," kata dia.

Menurut Hanny, Dede tinggal di daerah Cililin, Kabupaten Bandung. "Kampung atau desanya saya lupa, tetapi di pinggir Saguling," katanya. Dari Rajamandala, Kabupaten Bandung, tempat tinggal Dede bisa dicapai dalam waktu satu jam. Dia tinggal di sebuah gubuk ditemani dua anaknya. Dede sudah tidak beristri karena sang istri meninggalkannya. Penyakit itu diderita Dede sejak belasan tahun lalu.

Di acara Gempar itu, kata Hanny, Dede bergabung dengan sembilan manusia langka lainnya yakni Brajakeling, Brajadenta, Brajapati, Jangkung, Genderuwo, Rosyid Monas, Nyi Jebleh, Trembilung, dan Dawala yang hadir bersama pawangnya, Nyi Dewi. Pengunjung Gempar saat itu dapat berfoto bersama bahkan bercakap-cakap dengan ke-10 manusia supralangka (istilah Hanny) dan membawa fotonya sebagai cinderamata.

Dikontrak televisi

Beberapa bulan setelah acara Gempar, sebuah televisi dari London yakni Fox London menghubungi Hanny. "Saat itu, Fox meminta izin saya untuk membuat film yang akan ditayangkan Discovery Channel terkait manusia-manusia supralangka ini. Saya akhirnya menghubungkan Dede dengan Fox karena Dede memang tak mau bertemu mereka kecuali saya temani," katanya.

Saat ini, kata Hanny, Dede masih terikat kontrak dengan Fox dan kontrak itu berakhir Januari 2008. "Jadi ada enam episode yang harus dijalani Dede sesuai dengan kontraknya," kata Hanny.

Hanny mengaku kedekatannya dengan Dede berawal dari ketidaksengajaan. Sedangkan ide menampilkan Dede di panggung pertunjukan berawal dari sebuah pertemuan Hanny dengan teman-temannya. Di pertemuan itu, dia bercerita soal kehidupan orang-orang yang mengalami kelainan seperti Dede. "Mereka seperti sudah kehilangan semangat hidup," katanya.

Dengan niat mengembalikan semangat hidup, Hanny kemudian merancang acara di mana orang-orang seperti Dede dapat tampil dengan bangga di depan umum sebagai seorang entertainer. Pelan tapi pasti acara itu terwujud, hingga mereka bukan saja kembali percaya diri dan menerima keadaannya dengan ikhlas, tapi juga mampu menghasilkan uang untuk diri mereka sendiri sebagai seorang entertainer.


Sumber : Harian Kompas


No comments: