anti israel flag
MAUKAH ANDA DIBAYAR HANYA DENGAN MENGKLIK IKLAN DAN NGELIATIN IKLANNYA SELAMA BEBERAPA DETIK? TANPA SYARAT, TANPA ANCAMAN, TANPA TIPUAN... BERGABUNGLAH DI KLIKRUPIAH, KLIKAJADEH, NGEBUX atau ARA-BUX !!! KALAU MAU MAKSIMAL, GABUNG SAJA DENGAN KEEMPAT-EMPATNYA!

Tuesday, February 3, 2009

Setelah Bush, Kini Perdana Menteri Cina Yang Dilempar Sepatu!!!



Aksi melempar sepatu para pemimpin dunia tampaknya kini sedang menjadi trend!

Seorang pengunjuk rasa melemparkan sepatu ke arah Perdana Menteri China Wen Jiabao saat berpidato di Universtitas Cambridge, Inggris, Senin (2/2). Insiden, ini  disebut-sebut sebagai akhir yang dramatis bagi kunjungan kenegaraan PM Jiabao ke lima negara di Eropa. 

Tindakan pelemparan sepatu ini jelas meniru aksi jurnalis Irak yang melempari Presiden Amerika Serikat George W. Bush di Baghdad, Desember lalu. 

Pelaku yang diidentifikasi berusia 27 tahun dan ras kaukasian ini meneriaki dari belakang auditorium "Ini adalah skandal!", ketika ia menginterupsi pidato PM Jiabao. 

"Diktator ini, bagaimana mungkin kalian mendengarkan kebohongan yang ia sampaikan? Kalian tidak menantang dia," ujarnya sebelum melemparkan sebuah sepatu olahraga yang ia gunakan ke arah PM Jiabao. 

Tepat saat itu, pemimpin China itu sedang membahas peranan China dalam globalisasi. 

Sepatu yang dilemparkan itu mendarat sekitar satu yard dari PM China, yang mengerling tajam ke arah di mana sepatu itu jatuh tanpa menampakkan sedikitpun rasa takut. 

Si pelempar sepatu diseret ke luar ruangan dan ia sempat berteriak ke arah peserta ceramah itu dengan kata-kata: "Berdiri dan proteslah!" 

Sementara itu sebagian hadirin yang ada di ruangan itu, yang tampaknya merupakan mahasiswa asal China, membalas dengan kalimat "Sungguh kamu memalukan, memalukan!" 

Setelah interupsi itu berlalu, PM Jiabao mencela si pengunjuk rasa tadi. 

"Tindakan hina ini tidak bisa dibenarkan dalam persahabatan antara China dan Inggris," kata dia, lalu penonton di ruangan itu memberikan tepuk tangan. 

Insiden pelemparan sepatu di Inggris ini meniru jurnalis Irak Muntazir al-Zaidi yang melempar dua sepatu ke arah Presiden Bush pada 14 Desember 2008 lalu. 

Akibat tindakan ini, al-Zaidi menjadi jadi terkenal ke seluruh penjuru dunia. 

Sementara itu pihak kepolisian Cambridge, Inggris, mengatakan bahwa pelaku lempar sepatu di kampus Cambridge mempunyai aksen Inggris Eropa, dan ia menyerahkan diri setelah protes berakhir. 

Pria ini ditahan oleh polisi atas dugaan tindakan merusak ketenteraman publik, dan sangat besar kemungkinan ia akan ditahan minimal semalam di kantor polisi atas tindakan tersebut. 

Juru bicara pihak kepolisian membenarkan informasi bahwa pelaku tindak lempar sepatu adalah pria berusia 27 tahun dan tinggal di kota, namun tidak ada informasi tentang kewarganegaraan. 

Aksi unjuk rasa berlangsung setelah PM Jiabao menyampaikan pidato di hadapan sekitar 500 orang di Cambridge. 

Pengamanan diperketat di sekitar lokasi, dengan jumlah demonstran yang mencapai lebih dari 200 orang. 

Pengunjuk rasa ini sebagian besar adalah mereka yang pro-China. 

Sebelum acara digelar, para pendukung mengibarkan bendera merah China, sebagian lainnya membunyikan drum dan mengunjukkan kertas penuh warga bergambar naga. 

Di antara tulisan-tulisan yang dibawa oleh pengunjuk rasa, ada pula yang bertuliskan "Ingat Tiananmen". 

Sebelum memberikan ceramah, PM Jiabao bertemu dengan PM Gordon Brown di London. 

Pemimpin China ini berjanji akan bekerjasama dalam upaya penanganan bencana ekonomi global. 

Kunjungan pertama PM Jiabao ke Inggris terjadi pada tahun 2006, menandakan akhir dari kunjungan resmi kenegaraan ke Eropa; Jerman, Spanyol, kantor pusat Uni Eropa di Brussels, dan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. 

Namun tur saat itu sangat lekat dengan protes pro-Tibet, yang memang rutin mengiringi kunjungan para pejabat China. 

China sendiri memang memandang isu Tibet sebagai isu yang sensitif, terlebih tahun ini adalah peringatan 50 tahun pengasingan pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama. 

Di London, sekitar 50 orang demonstran pro-Tibet dan 100 demonstran pro-China melakukan unjuk rasa di depan kantor PM Gordon Brown, di Downing Street. 

Lima dari 50 orang demonstran pro-Tibet ditangkap oleh polisi saat demonstran pada hari Minggu (1/2) terjadi. 

Sementara itu jaringan televisi pemerintah China, CCTV menayangkan pidato PM Jiabao tanpa menampilkan adegan pelemparan sepatu. 

Seorang penanggungjawab disiplin di Universitas Cambridge mengatakan kepada AFP, "Saat pelaku berdiri dan mulai berteriak, kami sudah meminta dia untuk berhenti berteriak dan kembali duduk di kursinya." 

"Tapi ia terus berteriak, lalu melepas salah satu sepatu ketsnya dan melemparkannya ke arah panggung. Polisi langsung menangkapnya dan membawa dia keluar ruangan. Aksi teriak adalah tindakan unjuk rasa yang bisa ditolerir, tapi melempar sepatu adalah satu hal yang sama sekali berbeda." 

Wakil Rektor Universitas Cambridge Professor Alison Richard mengatakan, "Saya sangat menyesali salah satu peserta seminar sore ini tidak bisa menjukkan rasa hormat kepada pembicara kita." 

"Universitas ini adalah tempat untuk beradu argumen dan berdebat, tapi bukan tempat untuk melempar sepatu," kata Alison.



t>

No comments: