Tentara anti-narkotika Meksiko menangkap kepala polisi Cancun pada Senin sehubungan dengan pembunuhan seorang jenderal militer yang memerangi kejahatan di tempat pelancongan Karibia, tempat pelaku kejahatan narkotika dan penculikan meraja-lela.
Jenderal purnawirawan Mauro Enrique Tello disiksa dan ditembak hingga tewas pekan lalu, sehari setelah ia memangku jabatan bagi pembentukan satuan polisi elit guna memerangi aksi kejahatan di Cancun. Tello merupakan pejabat tinggi yang tewas dalam perang brutal narkotika di Meksiko.
Pihak berwenang, yang meliputi gubernur lokal negara bagian Quintana Roo, Felix Gonzalez, menimpakan kesalahan pembunuhan itu kepada polisi kota yang bekerja sama dengan gerombolan narkotika yang menggunakan Cancun sebagai tempat menyimpan kokain Amerika Selatan sebelum memindahkannya melewati Meksiko ke Amerika Serikat.
Personel militer mengambil-alih markas polisi Cancun dan menangkap 16 perwira, termasuk Kepala Polisi Francisco Velasco, yang diterbangkan ke Kota Meksiko untuk ditanyai atas perintah dari satuan khusus penyidik kejahatan teroganisir, SIEDO.
"Ini memperlihatkan perlunya pembersihan sesungguhnya atas kepolisian Cancun," kata Gubernur Gonzalez kepada stasiun radio lokal.
Wisatawan menjadi sasaran gerombolan narkotika di tempat pelancongan pantai-putih Karbia di Meksiko. Namun para pejabat khawatir kerusuhan dapat menghilangkan devisa justru saat Meksiko memasuki resesi yang dipicu oleh krisis ekonomi AS.
Polisi di Cancun, yang menarik ribuan wisatawan Amerika dan Eropa setiap tahun, dituduh termasuk yang paling korup di negeri itu, terlibat dalam aksi kejahatan mulai dari jaringan prostitusi sampai menawarkan perlindungan bagi kartel narkotika.
Dari 2.100 personil di kota tersebut, lebih dari 800 polisi aktif menghadapi penyidikan pidana, demikian pengakuan polisi Cancun tahun lalu.
Presiden Felipe Calderon menjadikan pembersihan pasukan polisi yang korup sebagai tugas utama dalam perang dukungan militernya melawan kartel narkotika, tapi rendahnya gaji polisi, korupsi yang merebak dan kerusuhan yang sangat meningkat membuat rumit upaya penindasannya.
Sebanyak 5.700 orang tewas dalam kerusuhan yang berkaitan dengan narkotika tahun lalu di seluruh Meksiko, saat kartel narkotika yang bersaing saling serang dan dengan pasukan keamanan, yang berusaha menguasai jalur penyelundupan yang ramai ke Amerika Serikat.
Sumber : www.antara.co.id
No comments:
Post a Comment