anti israel flag
MAUKAH ANDA DIBAYAR HANYA DENGAN MENGKLIK IKLAN DAN NGELIATIN IKLANNYA SELAMA BEBERAPA DETIK? TANPA SYARAT, TANPA ANCAMAN, TANPA TIPUAN... BERGABUNGLAH DI KLIKRUPIAH, KLIKAJADEH, NGEBUX atau ARA-BUX !!! KALAU MAU MAKSIMAL, GABUNG SAJA DENGAN KEEMPAT-EMPATNYA!

Sunday, January 18, 2009

Israel Ditentang Oleh Rakyatnya Sendiri!!!


Serangan Israel ke Jalur Gaza yang menelan korban ribuan jiwa telah memecah belah bangsa Zionis! Kelompok Hak Azasi Manusia (HAM) di dalam negeri malah mengecam aksi pemerintahnya!

"Perang Israel terhadap Hamas di Jalur Gaza telah menimbulkan penderitaan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap warga sipil di Wilayah Palestina itu," demikian dikemukakan oleh kelompok-kelompok HAM Israel pada hari Rabu tanggal 14 Januari 2009.

Dalam sepucuk surat yang dikirim kepada Perdana Menteri Israel Ehud Olmert, Menteri Pertahanan Ehud Barak, dan jajaran tinggi militer, sembilan kelompok Hak Azasi Manusia itu mengatakan bahwa penduduk sipil di Gaza mengalami penderitaan kemanusiaan yang luar biasa.

"Tingkat pencederaan terhadap penduduk sipil tersebut belum pernah terjadi sebelumnya," kata kelompok-kelompok itu, yang menuduh pasukan negaranya sendiri menggunakan senjata-senjata mematikan yang menewaskan ratusan warga sipil yang tidak terlibat dalam konflik itu.

Para penandatangan surat kecaman itu termasuk Komite Umum Anti-Penyiksaan di Israel, Dokter Untuk HAM Israel, Yesh Din, dan Amnesti Internasional cabang Israel. Kekerasan di sekitar Gaza sendiri meletus kembali setelah gencatan senjata enam bulan berakhir tanggal 19 Desember 2008.

Kelompok Hamas mengaku terbuka untuk gencatan senjata dengan Israel. Namun ada syaratnya, Israel harus menarik pasukannya dari wilayah Palestina! Hal itu disampaikan oleh juru bicara untuk Dewan Legislatif Palestina Hamas, Salah Bardwil.

"Kami sedang mengupayakan semua upaya untuk menghentikan agresi dan mencabut blokade. Kami tak akan menerima apapun selain pengentian segera agresi, penarikan pasukan, pembukaan perbatasan dan pencabutan blokade," imbuhnya. "Semua perbatasan harus dibuka dan pengepungan dihentikan," jelas Bardwil.

Namun juru bicara pemerintah Israel, Mark Regev, mengatakan bahwa dirinya tidak yakin jika Hamas tertarik pada perdamaian untuk seterusnya. "Hamas sedang berada dalam banyak tekanan dan mereka tak menginginkan apapun kecuali waktu rehat untuk mempersenjatai kembali, menyatukan kembali kelompok dan bersiap untuk putaran selanjutnya," cetus Regev.

"Dan itu bukan jenis gencatan senjata yang akan disetujui Israel," tandasnya.


Sumber : Harian "Rakyat Merdeka" edisi 16 Januari 2009


No comments: