Friday, May 22, 2009
Foto Mengharukan Seorang Veteran Tanker Rusia Yang Bertemu Kembali Dengan Tanknya!!!
Bookmark this post:
|
Si Muka Rata Dan Hantu Serdadu Bule Di Museum Wayang!!!
Misteri Hantu Ayu Di Toilet Sarinah!!!
Wednesday, May 13, 2009
Tawon, Mobil Nasional Berharga 48 Juta Rupiah!!!
PT Super Gasindo Indonesia Jaya (GIJ), ternyata tidak sembarangan memberikan nama Tawon pada mobil lokal produksinya.
Menurut CEO GIJ, Koentjoro Njoto, mobil tersebut dinamakan Tawon karena filosofinya, Tawon itu rajin bekerja.
"Bayangkan saja, pagi-pagi sudah bekerja," paparnya di sela-sela Pameran Produksi Indonesia (PPI) di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (13/5/2009).
Selain itu, tambah Koentjoro, Tawon memiliki komunikasi yang sangat tinggi antar sesamanya. Serta hanya mau bersarang di tempat yang bersih.
Tawon pun menghasilkan produk yang berdayaguna seperti madu, serta dengan sengatnya, membuat Tawon tidak mudah diganggu.
Mobil yang diproduksi di Rangkasbitung, Banten ini, menggunakan bahan bakar gas CNG, jadi sudah memenuhi standarisasi Euro III, sehingga ramah lingkungan.
Berkapasitas 650 cc, 4 percepatan manual, dapat dipacu hingga kecepatan 100 km/ jam. "Ini sudah di tes jalan ke Bandung," ujar Koentjoro, seraya menyatakan, konsumsi gasnya 1kg untuk 20 km.
Tawon yang mulai dikembangkan sejak tahun 2007, dan diproduksi sejak tahun 2008 lalu, di targetkan produksinya sebanyak 600 unit per bulan.
Mobil nasional yang sudah mengandung 90% kandungan lokal ini pun, dijual dengan harga Rp 48 juta On The Road.
Konsumen yang ingin memilikinya, bisa memesan warna bodi maupun interiornya secara custom. "Sesuai dengan keinginan mereka, kita siapkan," ujar Koentjoro.
Tawon, yang memiliki lokasi pabrik di Rangkas Bitung, Banten ini, akan dipasarkan untuk kendaraan komersil "Kita coba sasarkan untuk mengganti Bajaj," ujar Koentjoro.
Sumber : www.detik.com
Bookmark this post:
|
Friday, May 8, 2009
ABG Masturbasi Pake Ketimun Terus Ketinggalan Di Vagina!!!
Tapi, informasi tersebut belum bisa dibuktikan kebenarannya. Informasi yang diterima, gadis tersebut dirujuk dari Puskesmas yang ada di Ranai setelah mentimun yang dia gunakan untuk masturbasi, patah dan tertinggal di dalam kemaluan si gadis, Kamis lalu.
Penelusuran yang di lakukan di dua rumah sakit yang ada di Tanjungpinang, tidak ditemukan Juwita, nama remaja berusia 17 tahun yang katanya mengalami peristiwa tragis itu. Baik di RSAL Midiyato maupun di RSUD Tanjungpinang, tidak terdapat pasien bernama itu.
Isyu soal tertinggalnya mentimun dalam kemaluan gadis tersebut, santer dan menjadi pembicaraan hangat di kalangan masyarakat Ranai, Natuna. Kabar itu bahkan menjadi buruan liputan bagi wartawan yang ada di sana.
Icha, wartawati Natuna Tv misalnya. Ketika dihubungi, Minggu (26/4) kemarin, dia mengaku mendapat informasi itu beberapa hari lalu. Katanya, kejadian menghebohkan sudah berlangsung cukup lama, sebulan yang lalu.
“Informasinya simpang siur,” kata Icha.
Berita yang dia dapat ada dua versi. Versi pertama menyebut, gadis yang katanya tinggal di Bunguran Tengah Ranai itu melakukan masturbasi dengan menggunakan mentimun. Buah mentimun itu kemudian patah, dan tertinggal di dalam kemaluan. Si gadis lantas dilarikan ke puskesmas yang adai di Ranai, dan kemudian dirujuk ke rumah sakit yang ada di Tanjungpinang lantaran tak sanggup memberikan penanganan.
“Tapi sampai sekarang belum diketahui kebenarannya,” kata Icha.
Wartawati Natuna Tv ini bahkan tidak mengetahui pasti status pelajar gadis tersebut. Katanya, ada informasi yang mengatakan gadis itu berstatus pelajar SMP. Tapi ada pula yang menyebut dia duduk di bangku sekolah menengah atas.
Sumber : www.ramerameblog.wordpress.com
Hati-Hati! Cracker Menyusup Masuk Windows 7 RC!!!
Bookmark this post:
|
Inilah Keanehan-Keanehan Dalam Kasus Penahanan Antasari Azhar!!!
Bookmark this post:
|
Dunia Mengabarkan Penahanan Antasari Azhar!!!
Bookmark this post:
|
Wednesday, May 6, 2009
Cara Mudah Berinvestasi Dalam Bentuk Saham!!!
Tuesday, May 5, 2009
Manusia Planet (Alien) Dalam Kehidupan Nyata!!!
Monday, May 4, 2009
Misteri Rumah Pondok Indah Yang Angker!!!
Bookmark this post:
|
Urip Gunawan Bersorak Puas Antasari Masuk Penjara!!!
Kronologis Penembakan Nasrudin Direktur PT PRB!!!
Pembunuhan Direktur Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen dilakukan secara terencana dan melibatkan banyak pelaku. Antasari diduga sebagai aktor intelektual di balik pembunuhan tersebut sehingga ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal 340 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati.
Demikian penjelasan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Wahyono usai pemeriksaan yang berlangsung Senin (4/5) pagi hingga petang. Nama Antasari Azhar muncul setelah polisi menggali informasi dari tersangka sebelumnya yang telah ditahan. Total ada 11 tersangka yang terseret kasus pembunuhan ini.
Masing-masing Daniel (D) sang eksekutor, Edo (E) sebagai pemberi order, Henrikus Kia Walen (H) sebagai penerima order, Heri Santoso (HS) sebagai pengendara motor, A dan C sebagai pemantau lapangan saat eksekusi, AM sebagai pemantau kebiasaan korban, Wiliardi Wizard (WW) dan Jerry Kusuma (JK) sebagai penghubung, SHW sebagai penyandang dana, dan AA sebagai aktor intelektual.
Penangkapan-penangkapan itu, lanjut Wahyono, dilakukan setelah pihaknya mendengarkan keterangan-keterangan awal dari beberapa saksi yang menyaksikan penembakan itu. Keterangan saksi-saksi itu mengungkap identitas sepeda motor yang digunakan pelaku yakni jenis Yamaha Scorpio. Dari penelusuran terhadap sepeda motor itulah Polisi menangkap Heri Santoso (HS) dan menyita sepeda motor tersebut.
Dari keterangan Heri, diketahuilah identitas Daniel (D) dan Hendrikus (H) yang merupakan orang yang memberikan pekerjaan. Setelah menangkap H, barulah diketahui bahwa ada pihak lain yang terlibat dalam penembakan tersebut. Mereka adalah A dan C. Kedua tersangka itu berperan sebagai pemantau lapangan dan berada di dalam mobil saat kejadian.
"Hasil penangkapan terhadap A membuahkan informasi keterlibatan pelaku lain yakni AM yang perannya adalah memantau serta mengobservasi kebiasaan korban sehari- hari," jelas Wahyono. Ia mengatakan sebelum penembakan yang dilakukan di Modern Land, Tangerang pada 14 Maret 2009 sekitar pukul 14.05 WIB, para pelaku terlebih dahulu melakukan observasi serta mengamati kebiasaan korban sehari-hari.
Keterangan A menyebutkan bahwa AM juga sebagai pihak yang mengawasi pelaksanaan eksekusi terhadap Nasrudin. Untuk menjalankan pekerjaan itu, AM menerima dana atas pekerjaannya dari A. Ternyata, tersangka A pula yang bertugas menyediakan senjata api jenis revolver dengan cara membeli dari pihak lain.
Sebagian sisa dana yang diterimanya, telah pula digunakannya untuk membeli dua buah sepeda motor Yamaha Mio warna merah dan Jupiter MX warna hitam. Kedua sepeda motor itupun telah disita Polisi. Setelah ditangkapnya Heri dan Hendrikus, barulah Polisi berhasil menangkap D sang eksekutor setelah yang bersangkutan kembali ke Jakarta.
Dari keterangan D, Polisi berusaha menggali informasi tentang keberadaan senjata api yang telah digunakan untuk membunuh korban. Setelah itu, baru diketahui bahwa senpi itu berada di tangan Hendrikus yang memberi pekerjaan tersebut.
Akhirnya, pengakuan H menyebutkan bahwa senpi tersebut disimpan H dengan cara memendamnya di dalam tanah. Setelah menggali tempat tersebut, Polisi menemukan senpi yang dimaksud lengkap dengan enam butir peluru.
Ternyata dua peluru dalam keadaan tidak berproyektil lagi. Artinya dua peluru itu telah digunakan untuk menembak. Sedangkan empat peluru lainnya masih utuh dan terletak di silinder senpi tersebut. Pengusutan dilanjutkan dan hasilnya Polisi mengetahui bahwa H sang pemberi kerja, menerima order pekerjaan dan dana dari seseorang yang berinisial E (Edo).
E pun ditangkap Polisi. E menyebutkan, ia ikut dalam pertemuan- pertemuan dan dipertemukan dengan oleh orang yang bernisial C untuk ketemu dengan orang yang lainnya lagi. Ternyata orang tersebut Wiliardi Wizard (WW), polisi aktif berpangkat Kombes yang pernah menjabat Kapolres Jakarta Selatan.
Pemeriksaan terhadap WW menyebutkan bahwa ia mengakui telah menyediakan orang-orang untuk melaksanakan pembunuhan berencana tersebut. Ia juga mengakui, untuk melaksanakan pekerjaan tersebut setelah menerima dana dari Sigid Haryo Wibisono (SHW), seorang pengusaha pemilik PT Pers Indonesia Merdeka dan dihubungkan oleh Jerry Kusuma (JK). SHW yang kemudian ditangkap Polisi mengakui telah menyediakan dana untuk pembunuhan tersebut. Ia juga menyampaikan perihal siapa yang akan menjadi target penembakan itu.
Sigid pula yang menguak keterlibatan Antasari Azhar (AA) dalam pembunuhan berencana terhadap Nasrudin. Dari keterangan SHW, akhirnya polisi memanggil dan memeriksa AA dan menetapkannya sebagai tersangka.
Sumber : www.kompas.com