Rapat eksekusi penembakan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) diduga direncanakan di salah satu ruangan di Mabes Polri. Tersangka yang diduga koordinator lapangan Hendrikus selalu mengatakan berada di Mabes Polri ketika dihubungi salah satu eksekutor.
"Menurut penuturan klien saya seperti itu (di Mabes), cuma kebenarannya sejauh mana. Itu kan cerita klien saya," ujar pengacara tersangka eksekutor Petrus Balla Pattyona ketika dikonfirmasi apa benar rapat eksekusi Nasrudin diadakan di Mabes Polri.
Petrus menyampaikan hal itu ketika dihubungi, Senin (4/5/2009). Petrus adalah pengacara tersangka eksekutor lapangan Fransiscus Tanu Kerans, Daniel, Heri Santoso, dan Sei.
Mabes Polri terlontar ketika kliennya menelepon Hendrikus menjelang hari eksekusi.
"Apalagi selama doktrinasi selalu dikatakan bahwa misi yang mereka lakukan adalah menjalankan tugas negara untuk pejabat negara," kata dia.
Petrus menjelaskan kliennya yang rata-rata asal Flores itu adalah pelaku lugu yang dijebak. Atasan mereka adalah Hendrikus sebagai koordinator lapangan dan perekrut.
Yang memberi perintah merekrut orang adalah Edo.
"Edo ini berteman baik dengan Pak Polisi. Mereka (klien tersangka eksekutor) makin yakin ketika uang itu diserahkan Rp 500 juta oleh pihak berseragam. Mobilnya pun menggunakan mobil patroli polisi. Ini kan vulgar sekali," jelas dia.
Apakah polisi itu seperti yang selama ini disebut-sebut, Kombes W? "Kalau itu belum tahu," ujarnya.
Hari ini, Petrus akan menemani kliennya yang akan diperiksa lagi di Polda Metro Jaya.
Sumber : www.detik.com
No comments:
Post a Comment