PT Super Gasindo Indonesia Jaya (GIJ), ternyata tidak sembarangan memberikan nama Tawon pada mobil lokal produksinya.
Menurut CEO GIJ, Koentjoro Njoto, mobil tersebut dinamakan Tawon karena filosofinya, Tawon itu rajin bekerja.
"Bayangkan saja, pagi-pagi sudah bekerja," paparnya di sela-sela Pameran Produksi Indonesia (PPI) di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (13/5/2009).
Selain itu, tambah Koentjoro, Tawon memiliki komunikasi yang sangat tinggi antar sesamanya. Serta hanya mau bersarang di tempat yang bersih.
Tawon pun menghasilkan produk yang berdayaguna seperti madu, serta dengan sengatnya, membuat Tawon tidak mudah diganggu.
Mobil yang diproduksi di Rangkasbitung, Banten ini, menggunakan bahan bakar gas CNG, jadi sudah memenuhi standarisasi Euro III, sehingga ramah lingkungan.
Berkapasitas 650 cc, 4 percepatan manual, dapat dipacu hingga kecepatan 100 km/ jam. "Ini sudah di tes jalan ke Bandung," ujar Koentjoro, seraya menyatakan, konsumsi gasnya 1kg untuk 20 km.
Tawon yang mulai dikembangkan sejak tahun 2007, dan diproduksi sejak tahun 2008 lalu, di targetkan produksinya sebanyak 600 unit per bulan.
Mobil nasional yang sudah mengandung 90% kandungan lokal ini pun, dijual dengan harga Rp 48 juta On The Road.
Konsumen yang ingin memilikinya, bisa memesan warna bodi maupun interiornya secara custom. "Sesuai dengan keinginan mereka, kita siapkan," ujar Koentjoro.
Tawon, yang memiliki lokasi pabrik di Rangkas Bitung, Banten ini, akan dipasarkan untuk kendaraan komersil "Kita coba sasarkan untuk mengganti Bajaj," ujar Koentjoro.
Sumber : www.detik.com
No comments:
Post a Comment