anti israel flag
MAUKAH ANDA DIBAYAR HANYA DENGAN MENGKLIK IKLAN DAN NGELIATIN IKLANNYA SELAMA BEBERAPA DETIK? TANPA SYARAT, TANPA ANCAMAN, TANPA TIPUAN... BERGABUNGLAH DI KLIKRUPIAH, KLIKAJADEH, NGEBUX atau ARA-BUX !!! KALAU MAU MAKSIMAL, GABUNG SAJA DENGAN KEEMPAT-EMPATNYA!

Tuesday, April 14, 2009

Caleg-Caleg Gagal Yang Gila, Stress, Ngamuk, Dan Bunuh Diri!!!


Para korban pemilu 2009 berjatuhan! Caleg yang stres karena kalah, jumlahnya tak terhitung. Di Banjar, Ciamis, seorang caleg PKB yang sedang hamil 4 bulan, nekat gantung diri karena malu suara yang didapat sangat sedikit. Kematian Sri Hayati (23) membuat geger kaum Nahdliyin!

Sri merupakan warga dusun Cisauheun, Desa Situbatu, Kota Banjar. Saat ini ia tercatat sebagai mahasiswi semester II sebuah kampus di Ciamis.

Sri yang mendapat nomor urut 8 untuk daerah pemilihan Banjar I (kecamatan Banjar dan kecamatan Purwaharja) hanya mendapatkan 8 suara. Karena malu dan depresi, jalan pintas pun ditempuh!

Mayat istri Mastur Maulana (24) itu ditemukan tergantung pada hari Selasa tanggal 14 April pagi, di sebuah saung tak jauh dari rumah mertuanya, di dusun Cikadu, desa Bangunjaya, kecamatan Langkaplancar, kabupaten Ciamis. "Saya yang pertama kali melihat mayatnya, sekitar jam 7," kata Heri, warga sekitar.

Pagi itu, Heri baru pulang mencari nira untuk bahan gula. Sesepuh kampung langsung melapor ke polsek Langkaplancar. Tak lama polisi datang untuk melakukan evakuasi. Mayat Sri lalu dibawa ke puskesmas Langkaplancar. Pihak keluarga memilih dilakukan otopsi di RSUD kota Banjar.

Kematian Sri menggemparkan warga NU. Sejumlah petinggi DPC PKB Banjar datang untuk melayat. Bahkan walikota Banjar, Herman Sutrisno, juga datang ke kamar mayat RSUD.

"Sabtu (11 April 2009), Sri pamit ke saya untuk menemui suaminya," kata Jaenudin (60), ayah Sri.

Sementara, Mastur mengaku heran karena tiba-tiba Sri meminta maaf tanpa alasan yang jelas. "Saya punya banyak dosa, mohon maaf ya kang," ucap Sri yang ditirukan Mastur. Mastur mengatakan bahwa perubahan sikap istrinya itu terjadi setelah pemungutan suara tanggal 9 April 2009 lalu.

Pada minggu malam (12 April), tanpa sepengetahuan Mastur, Sri ternyata melarikan diri dari rumah. Pada selasa (14 April) pagi, Mastur diberitahu polisi bahwa istrinya telah tewas.

"Sri awalnya simpatisan, tak masuk struktur. Tapi karena memiliki potensi, akhirnya kami mengabulkan permohonan dia untuk menjadi calon anggota legislatif di Dapil Banjar-Purwaharja," kata ketua Tanfidz DPC PKB Banjar, Zaenal Muttaqin.

Sementara itu, sebanyak 15 caleg untuk DPRD Cirebon menjalani pengobatan mental di Majelis Dzikir Darul Lukman. Para caleg ini stres karena gagal.

Caca misalnya. Caleg DPRD Kabupaten Cirebon nomor urut 2 daerah pemilihan 5 dari Partai Karya Pembangunan (Pakar Pangan) ini depresi berat. Kini dia menjalani terapi dengan dimandikan air yag berasal dari waduk Setu Patok. Ustad Ujang Bustomi selaku pimpinan Majelis Dzikir Darul Lukman, juga membacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an.

"Uang yang mereka keluarkan sangat tinggi, bahkan salah seorang caleg sampai mengeluarkan biaya hingga 3 miliar saat kampanye! Kebanyakan caleg mengalami depresi, sering melamun, sulit berbicara dan pikiran mereka tidak tenang, karena sebelumnya sudah membayangkan diri duduk menjadi anggota dewan," ujar Ujang.

Para caleg ini rata-rata enggan dibawa ke rumah sakit karena kemungkinan tidak lagi memiliki biaya untuk berobat!

"Disini kami obati tanpa memungut biaya. Depresi seperti ini hanya bisa diobati dengan kekuatan doa. Yang terpenting adalah pikiran yang tenang dan keikhlasan untuk menerima kekalahan," imbuhnya.

Di Jombang, caleg yang kalah malah membuat keonaran di tempat karaoke!

"Sejak pemilu usai, jumlah pengunjung di tempat karaoke ini terus meningkat. Yang datang banyak, di antaranya para caleg," kata GD, salah satu pengunjung Devi's Cafe Jombang, hari Selasa 14 April 2009.

Di Riau, seorang caleg yang kalah mencabut kembali tiang listrik yang telah diberikannya sebagai bantuan kepada rakyat!

Hal itu dilakukan seorang caleg dari Partai Golkar, di kecamatan Dumai Timur, kota Dumai. Ia membongkar kembali tiang listrik bantuannya untuk masyarakat.

"Ada lima tiang listrik yang dicabut karena perolehan suara pak Aswin di daerah kami sangat rendah. Ini sangat mengecewakan kami," kata salah seorang tim sukses caleg Golkar tersebut, Ade.

Menjelang masa kampanye Pemilu 2009, dia telah memberikan bantuan kepada masyarakat di RT 20, Jl. Sejahtera, kelurahan Teluk Binjai, kecamatan Dumai Timur. Yakni, dengan membangun lima tiang listrik untuk memudahkan pasokan listrik yang mengalir ke rumah rakyat.

Padahal, lanjut Ade, pemasangan tiang listrik bantuan itu juga berdasarkan kesepakatan tertulis antara Aswin dengan tokoh masyarakat setempat. Menurut MoU, ditargetkan perolehan suara untuk Aswin di RT tersebut sebanyak 200 suara, tetapi pada kenyataannya Aswin hanya memperoleh 17 suara!

"Perolehan suara yang sangat minim itu mengecewakan kami selaku tim suksesnya, juga pak Aswin sendiri. Itu sebabnya lima tiang listrik yang seharusnya dapat mengalirkan listrik untuk 100 rumah warga kami cabut kembali," ungkap Ade.

Seperti diketahui pula, sejumlah rumah sakit jiwa di daerah-daerah telah dipadati oleh para caleg yang dirawat lantaran telah gila. Namun, di RSJ Grogol Jakarta, belum ada caleg edan yang dikirim ke sana. RSJ tertua di Jakarta itu belum menerima satu orang pasien pun yang mengalami gangguan kejiwaan.

Sungatno, resepsionis RSJ Grogol memastikan bahwa belum ada caleg Jakarta yang gila! "Sampai sekarang belum ada satu pun caleg yang masuk ke sini. Kalau yang melakukan konsultasi memang bertambah jumlahnya," katanya.

Pemerhati politik dari Universitas IndonesiaIberamsyah mengatakan bahwa kesiapan mental para caleg dari Jakarta sangat bagus, "sehingga tingkat stres bisa diantisipasi. Caleg Jakarta adalah caleg yang memang memiliki bekal besar, tidak seperti di daerah, banyak yang ngutang dan jual kebo segala. Maka wajar saat kalah jadi stres," katanya.

Seorang caleg Jakarta yang tak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa semua caleg di Jakarta sesungguhnya telah jadi gila!

"Nekad jadi caleg itu sebenarnya sebuah keputusan yang gila. Jadi nggak perlu masuk RSJ kalau kalah," katanya.


Sumber : Harian "Nonstop" edisi 15 April 2009


No comments: