1. Menurut Profesor Chris Rapley peneliti dari British Antarctic Survey (BAS), pemanasan global telah mencairkan es di Antartika menjadi lebih cepat dari perkiraan semula. Dalam kurun waktu 50 tahun diduga lebih dari 13.000 kilometer persegi laut es di semenanjung Antartika akan hilang. "Es Antartika seperti raksasa bangun dari tidur, kemanapun ia mengalir akan kenaikan permukan air laut. Meleh es di Semenanjung Antartika telah menghilangkan lautan es yang berfungsi menahan gerekan gletser, dan gletser mengalir enam kali lebih cepat ke laut, akibatnya permukaan air laut naik sebanyak 15 persen atau 2 mm setiap tahun di seluruh dunia," ujar Chris Rapley.
2. Ilmuwan Jonathan Gregory dari University Reading menjelaskan, jika pemanasan global terus berlangsung, dalam kurun waktu 1.000 tahun lapisan es di Greenland akan hilang. Tahun 2350 nanti suhu akan naik 8 derajat dan permukaan air laut diseluruh dunia akan naik sekitar tujuh meter. Kondisi yang menakutkan, dan perlu diwaspadai oleh penduduk bumi.
3. Para ilmuan memprediksi, akibat dunia menjadi lebih panas, jumlah orang terkena penyakit dan meninggal stress karena panas menjadi meningkat. Wabah penyakit di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan akan menimbulkan penyakit lainnya, dan akan meluas ke daerah lain. Saat ini jumlah orang meninggal karena malaria meningkat 60%. Tidak itu saja, penyakit alergi dan penyakit saluran pernafasan karena udara panas juga meningkat.
4. Menurut Menurut Farah Sofa, Deputi Direktur Walhi, "Selain mempercepat proses pencairan es di Antartika, pemanasan global juga berdampak buruk terhadap iklim Indonesia. Iklim mejadi tidak menentu, susah diprediksi. Tidak itu saja, hutan menjadi mudah terbakar, begitu juga dengan hutan Indonesia."
No comments:
Post a Comment