Apa itu FLV (Flash Video) ?
Kalo anda biasa mengunjungi situs-situs video online kayak Youtube, Google Video sampaiLayartancap (orang indonesia punya), anda bisa memutar video secara online dengan browser seperti Mozilla Firefox atau Microsoft Internet Explorer (IE) yg sudah memiliki flash plug-in. Singkat kata, FLV adalah format file video online yg secara normal hanya bisa diputar di browser-browser yg saya sebutkan di atas, tentunya dengan bantuan flash plug-in.
Lalu, apakah file FLV tadi bisa didownload dan diputar secara offline (tanpa harus mengakses website ybs) ? Jawabnya bisa saja. Syarat pertama, anda harus memiliki codec agar bisa memutar file video tadi di pemutar video seperti Windows Media Player. Kalo mau aman, anda bisa download secara gratis K-Lite Codec di internet. Linknya ? Masukin aja "K-Lite Codec Pack" sebagai keywords di google (Sori, saya lupa linknya ).
Syarat kedua,-tentu saja- anda harus mendownload file FLV yg diinginkan. Nah, di sini tantangannya. Kalo anda mencoba klik kanan video yg sedang diputar di browser, pasti pilihan "Save Link As" atau "Save Target As" nggak akan nampak di sana. Yah, itulah salah satu "kelebihan" flash yg nggak bisa begitu saja didownload langsung ke PC kita, salah satu alasan kenapa kita bisa mengkases begitu banyak video online secara gratis, di website yg banjir dengan iklan tentunya.
Beginners Method - FireFox Extension
Para pengguna Mozilla Firefox mungkin bisa sedikit lega dengan adanya program tambahan yg terintegrasi dengan browser(extension) yg memungkinkan penggunanya mendownload file-file FLV ini. Salah satunya yg terkenal adalah Video DownloadHelper yg 90% memungkinkan anda mendownload video dari situs-situs terkenal seperti YouTube, Google Video dll.
Cara menggunakan DownloadHelper nggak susah. Setelah anda meng-install extension ini, akseslah situs video online yg anda inginkan. Lalu, perhatikan icon DownloadHelper di dekat address bar (yg seperti 3 bola). Kalo icon ini berwarna dan bergerak-gerak, berarti direct link untuk download sudah didapatkan. Cukup klik panah di sebelah kanan icon, lalu pilih file FLV yg ingin didownload.
Sebenarnya dulu ada cara lain yg lebih mudah untuk mendownload file FLV tanpa menggunakan DownloadHelper. Coba pada menu FireFox, anda pilih Tools - Page Info. Setelah jendela Page Info muncul, pilihlah tab ‘Media’. Nah di daftar itu anda bisa melihat media apa saja yg bisa didownload ke PC anda, mulai dari gambar sampai animasi flash. Tapi sekarang cara ini kayaknya sudah ‘kurang manjur’ untuk mendownload file-file video dari situs seperti Youtube dan situs populer lainnya. Bahkan setahu saya, video dari Layartancap.com juga sudah nggak bisa didownload dengan cara ini. Coba saja anda lihat, apakah ada file berekstensi flv pada daftar media tadi.
Saya tadi bilang kalau DownloadHelper bisa membantu anda mendownload video online dengan tingkat keberhasilan hingga 90% karena, ternyata, ada beberapa situs video online, yg nampaknya mampu ‘menipu’ si ekstension tadi untuk memberikan direct link dari file video yg didownload ke pengguna. Entah bagaimana caranya (saya bukan programmer web), walaupun direct link-nya muncul, tapi file FLV yg diinginkan tetap nggak bisa didownload, malahan browsernya yg ngadat. Kalo udah gini gimana ?
Advanced Method - FireFox Cache
Cara alternatif -walaupun rada ribet- untuk mendownload file FLV adalah melalui browser cache. Cache adalah salinan website (atau komponennya) yg disimpan browser dalam sebuah folder sementara di harddisk. Salinan ini diperlukan agar browser tidak perlu mengakses ulang website yg bersangkutan setiap saat. Hal ini akan mempercepat waktu loading halaman web, karena tidak semua komponennya harus diakses berhubung salinannya sudah ada di harddisk.
Hal yg sama berlaku pada saat anda membuka halaman web yg berisi video online tadi. Sebelum video diputar, browser akan menyimpan salinan dari file FLV ke dalam cache di memori/harddisk. Proses ini umumnya dinamakan buffering/caching. Setelah caching dilakukan, video akan berjalan pada browser. Anda mungkin pernah melihat semacam progress-bar yg berjalan sesaat sebelum video diputar (walaupun anda pause), itulah proses di saat file FLV disalin ke browser cache. Jadi sebenarnya, pada saat video diputar, browser membaca file FLV yg sudah tersalin di cache pada harddisk, bukan semata-mata dibaca langsung dari website video online.
Sekarang, bagaimana caranya mengakses file FLV yg sebenarnya sudah tersalin di harddisk tadi ? Seperti yg saya sebut di atas, browser menyimpan cache pada suatu folder sementara di harddisk. Bila anda menggunakan Mozilla FireFox, anda bisa melihatnya pada folder (dengan asumsi anda menginstall Windows di drive C) :
C:\Documents and Settings\
Oh ya, karena folder ini tersembunyi (hidden), anda harus menampilkannya terlebih dahulu melalui folder setting di Windows Explorer. Kalo anda perhatikan, folder ini berisi file-file dengan nama yg nggak jelas, umumnya berupa kode. Anda bisa menggunakan FireFox untuk menampilkan link menuju cache tanpa harus bingung dengan nama filenya. Caranya dengan mengetikkan alamat berikut pada location bar :
about:cache
Lalu pada bagian ‘Disk cache device’, pilihlah ‘List Cache Entries’. Browser akan menampilkan daftar link asal dari file yg telah disimpan sebagai cache. Untuk mencari file FLV yg anda inginkan, anda bisa menggunakan perintah pencarian yg sudah umum di FireFox. Cukup tekan Ctrl-F, lalu ketikkan ‘.flv’ pada search bar. Tekan Enter atau ‘Next’. Yg perlu diperhatikan di sini, nama file FLV yg anda cari bisa bervariasi, tergantung dari situs video online yg anda akses. Bisa saja anda mendapatkan nama yg jelas atau anda bisa juga mendapatkan nama file FLV dalam bentuk kode. Yg penting, anda ingat nama situs tempat anda mengakses file FLV tadi, misalnya anda mencari file FLV dari situs MySpace.com, maka carilah link file FLV yg di depannya ada link bertuliskan myspace.com.
Setelah mendapatkan link file FLV yg diinginkan, klik link tersebut untuk melihat informasi detil dari file yg dimaksud. Kini anda bisa mengetahui lokasi dan nama file cache dari FLV yg anda inginkan pada bagian "file on disk". Anda bisa memeriksa langsung filenya di folder cache yg sudah saya tuliskan di atas dengan menggunakan Windows Explorer. Copy saja file FLV yg namanya masih dalam bentuk kode tadi ke suatu tempat di harddisk, lalu rename dan tambahkan ekstensi ‘.FLV’ di akhir file. Kini anda bisa memutar file FLV secara offline dengan player, tentunya kalo anda sudah meng-install codecnya.
Sebagai tambahan, pada bagian ‘key’, anda juga akan memperoleh satu link lagi, kali ini merupakan direct link bila anda ingin mendownload file FLV tadi langsung dari situsnya.
Tentu saja trik ini tidak hanya berlaku untuk file FLV, tapi juga file-file lain, mulai dari file web (html,css), animasi flash (swf), gambar (jpg, gif, png, ico dll) dan tentu saja mp3.
Ultimate Method - Cache Changes
Teknik browser cache tadi memungkinkan anda untuk mengunduh file FLV dengan tingkat keberhasilan hingga 99%. Berarti masih ada kemungkinan gagal dong ? Dengan berat hati, jawabannya YA.
Sejumlah kecil situs video online tampaknya sudah menemukan cara agar entri cache file tidak bisa dilacak hanya dengan melihat cache list dari browser. Saya jg nggak tau gimana persisnya, tapi tampaknya file cache ini segera dihapus beberapa saat setelah proses caching selesai dilakukan. Buktinya, setelah halaman web yg memuat video di-refresh, proses caching kembali dilakukan, akibatnya loading video jd lebih lama karena salinan di harddisk langsung dihapus begitu video selesai diputar atau ketika anda menutup halaman web yg berisi video tersebut.
Kalo udah gini, cara terakhir (yg menurut saya rada maksa) adalah dengan melihat perubahan pada folder cache dan jam pada system tray Windows. Coba anda masuk ke folder cache FireFox, lalu perhatikan file-file di sana. Kemudian urutkan file-file cache ini berdasarkan waktu modifikasinya (Date Modified) dengan mengklik tab ‘Date Modified’ sehingga tanda panahnya menuju ke bawah (descending). Sekarang file-file ini sudah terurut berdasarkan waktu terakhir kali file tersebut dimodifikasi. File yg paling atas adalah file yg paling baru dimodifikasi (lihat saja tanggal dan waktunya). Anda bisa abaikan file-file yg namanya ada embel-embel ‘CACHE’, perhatikan saja file yg namanya dalam bentuk kode huruf dan angka.
Sekarang bukalah halaman web yg berisi video online dan tunggulah sampai video diputar. Begitu video diputar, kembali ke folder cache, lalu refreshlah isi folder tersebut. Perhatikan dengan seksama, apakah ada file baru yg muncul di folder tersebut dengan waktu modifikasi yg paling baru. Misal anda mengakses halaman web berisi video, dan video tersebut diputar jam 22.30 (perhatikan jam dekat system tray Windows), biasanya akan muncul file baru pada folder cache dengan waktu modifikasi yg sama, yaitu pada jam 22.30. Bisa ditebak kalo file inilah yg menjadi cache dari file FLV yg sedang diputar. Coba anda refresh lagi folder cache (bukan halaman web yg ada videonya ya), ukuran file tadi biasanya akan berubah menjadi lebih besar, karena saat itu browser masih melakukan caching pada file FLV yg sedang ditampilkan.
Begitu video selesai dicache/diputar pada browser, kembalilah ke folder cache secepat mungkin, lalu copy segera file cache td ke tempat lain pada harddisk. Kenapa harus cepat ? ya karena itu tadi, file cachenya akan segera dihapus begitu caching selesai alias video selesai diputar.
Ribet ya ? Memang. Tapi sebenarnya urusan download-mendownload file FLV ini bisa mengasyikkan sekaligus bikin penasaran. Apalagi kalo misalnya anda nggak bisa mendownloadnya dengan cara biasa. Tapi dari tulisan saya yg singkat ini, ada satu hal yg pasti,
Program terbaik untuk mendownload file FLV adalah browser anda sendiri
Sumber : www.ardhi108blogsome.com
No comments:
Post a Comment