anti israel flag
MAUKAH ANDA DIBAYAR HANYA DENGAN MENGKLIK IKLAN DAN NGELIATIN IKLANNYA SELAMA BEBERAPA DETIK? TANPA SYARAT, TANPA ANCAMAN, TANPA TIPUAN... BERGABUNGLAH DI KLIKRUPIAH, KLIKAJADEH, NGEBUX atau ARA-BUX !!! KALAU MAU MAKSIMAL, GABUNG SAJA DENGAN KEEMPAT-EMPATNYA!

Thursday, March 5, 2009

Frekwensi Kedatangan UFO Ke Indonesia Setiap Tahunnya!!!


Fenomena UFO memang masih terus menjadi Kontroversi. Ada yang meyakini ada juga yang tidak percaya sama sekali terhadap makhluk aneh dari luar angkasa. Persoalannya UFO atau Alien itu sulit dibuktikan keberadaannya. Beberapa  ahli psikoterapi yang menangani kasus "alien abduction"  (penculikan alien) berkesimpulan bahwa alien yang menculik manusia merupakan suatu pekerjaan dari  makhluk halus.
 
Namun menurut ahli metafisis dan  peneliti UFO, kepercayaan bahwa UFO berasal dari dimensi lain sama halnya dengan keberadaan  jin dan makhluk halus yang ada di dimensi yang berbeda. "Saya yakin  UFO itu ada. Mereka sama seperti jin, setan, dan iblis. Mereka semua ciptaan tuhan," kata Prof. Limbat alias Mbah Lim kepadadetikcom.
 
Hanya saja, kata Mbah Lim, untuk melihat penampakannya tidak bisa secara kasat mata. Mereka bisa dilihat di luar alam batas sadar. Misalnya dengan melakukan meditasi serta dalam tidur.  Ia juga mengaku pernah melihat alien ketika melakukan meditasi. Menurutnya, sosok alien sangat aneh. Matanya sangat lebar, kupingnya panjang, kurus, dan  kulitnya tebal seperti  kulit badak.
 
Heboh soal UFO di Indonesia memang tidak seramai di Amerika atau di negara-negara lain. Tapi siapa sangka, dari riset yang dilakukan Frank Small & Associates (FSA), pada 1997 silam menyimpulkan, lebih dari 67% orang Jakarta percaya terhadap UFO. Lembaga riset asal Australia ini pun hanya mencatat tidak lebih dari 20% orang Jakarta yang tidak percaya. Selebihnya abstain.
 
Sedangkan polling yang dilakukan oleh ROAR, sebuah konsorsium perusahaan iklan Carlton Screen, suratkabar The Guardian/The Observer, radio siaran Kiss FM, stasiun televisi Channel 4, majalah konsumen EMAP dan biro iklan BMP PMD, menunjukkan bahwa orang Indonesia yang berusia 15-24 tahun, 61% nya percaya  kepada makhluk angkasa luar atau UFO. Polling yang dilakukan tahun 2000 itu, menjaring 1.000 koresponden dari berbagai daerah di Indonesia.

Hasil riset itu tentu sangat mengejutkan. Sebab di Indonesia masyarakatnya secara umum berpikiran secara agamis. Dan dalam pandangan agama sama sekali tidak pernah disinggung soal alien atau UFO.
 
Herannya lagi,  sejumlah peristiwa penampakan UFO dan benda aneh lainnya juga kerap muncul di Indonesia, sekalipun yang melihatnya  tidak sedang meditasi ataupun bermimpi. Komunitas Beta-UFO mencatat, dalam setahun, tidak kurang dari 23 peristiwa penampakan UFO terjadi di Indoneia. "Mereka yang melaporkan semuanya dalam keadaan sadar. Tidak tidur atau bermimpi," jelas Nur Agustinus, direktur Komunitas Beta-UFO.
 
Misalnya yang dialami Yudi, salah seorang anggota komunitas Eden. Pada 22 Januari 2006, Yudi, istri, kedua anaknya serta dua mertuanya  mengaku telah menyaksikan pemandangan di langit yang tak pernah ada sebelumnya. Saat itu lima buah UFO  hadir di atas langit rumah mereka di kawasan Pondok Gede.
 
Mereka melihat bagaimana lima buah UFO berada di atas awan, dan bergerak berputar dengan jalurnya masing-masing. Peristiwa itu berlangsung selama lebih kurang 15 menit. Cahaya terang yang memancar dari benda berukuran besar itu keluar dari pusat maupun bagian bawahnya. Sayangnya peristiwa itu tak terabadikan. karena Kamera handphone yang digunakan anak Yudi tak dapat mengambil gambar itu.

Pengalaman serupa juga dialami Riyogarta Luwiyana Pratukto. Warga asal Tangerang ini, pada  26 Maret 2006, mengaku melihat benda aneh  di langit saat ia dan istri sedang  pergi menuju ke MC Donald, di kawasan Sektor 9, Bintaro. Benda tersebut memiliki ekor yang pendek berwarna agak menghijau. Kerlap-kerlipnya persis seperti peri Tinkerbell dalam cerita Peterpan di langit timur.

Benda ini muncul tiba-tiba dan melaju sangat cepat lalu hilang begitu saja padahal langit saat itu hanya terisi oleh awan tipis. Sesampainya di McDonald, ia pun memberi kabar kepada kawannya. Ternyata kawannya itu juga mengatakan kalau  adiknya melihat fenomena yang sama, hanya warnanya bukan hijau tapi biru.
 
Di Nias juga dilaporkan, pada 29 April 2006,  UFO terlihat hadir di sana. Kesaksian ini diberikan Mikael Marbun melalui surat elektronik yang dikirim ke Beta-UFO. Saat itu, Marbun bersama tiga temannya mengaku melihat cahaya yang melintas dengan latarbelakang pesawat yang berbentuk hampir segitiga sebesar lapangan sepak bola. Benda itu sempat berhenti selama 30 detik lalu pergi lagi dengan kecepatan tinggi. Kejadian itu berlangsung  jam 12.00 siang. Cuaca di lokasi saat itu, menurut Marbun,agak mendung namun tidak hujan. Cahaya yang muncul dari benda yang menyerupai pesawat itu berwarna kebiru-biruan dan tidak menimbulkan suara.
 
Fenomena aneh juga pernah dilihat oleh sebagian besar penduduk Yogyakarta dan Bantul, 26 Juli 2006. Sekitar pukul  19.30 WIB, sebagian penduduk dikejutkan  kilatan cahaya terang yang bergerak cepat. Tak lama kemudian terdengar dua kali suara dentuman. Kilatan cahaya terang muncul dari arah timur menuju ke barat dan meninggalkan jejak asap panjang kebiruan yang lambat laun menghilang setelah dua menit.
 
Sejumlah astronom amatir kota Yogyakarta yang tergabung  dalam Jogja Astro Club (JAC), juga sempat mengamati fenomena tersebut di pantai Parangkusumo. Kilatan cahaya itu dilaporkan melintasi titik zenith Parangkusumo. Kilatan itu sangat terang sehingga kawasan pantai yang semula gelap gulita mendadak jadi terang benderang. Kilatan cahaya yang sama juga dilaporkan teramati di tempat yang berjarak 40 km dari lokasi observasi JAC.
 
Benda asing mirip UFO juga dikabarkan sering muncul di daerah Mapia, Papua, tepatnya di sekitar Gunung Dogiyai. Menurut Hubertus Tebay, Ketua Forum Komunikasi Koperasi se-Distrik Mapia, ia beberapa kali melihat benda angkasa bercahaya. Pertama kali Tebay melihat sebuah benda bercahaya berbentuk helikopter di kampung Toubay. Heli itu terbang ke arah Gunung Dogiyai dan kemudian menhilang. Dari Toubay juga, Hubertus pernah melihat sebuah pesawat ukuran besar terbang ke arah Gunung Dogiyai. Gemuruh pesawat sangat jelas dan bentuk pesawat juga nampak sangat jelas.
 
Dari Bomomani, ibu kota distrik Mapia, Hubertus juga pernah melihat sebuah benda angkasa terbang sangat dekat di atas rumahnya menuju ke arah gunung Dogiyai. Benda angkasa kali ini bukan berbentuk heli atau pesawat, tetapi hampir mirip dengan berudu. Kepalanya satu bundaran, kemudian ekornya dua. Antara kepala dan ekor, dihubungkan oleh dua buah besi yang bercahaya. Warna cahaya seperti benda yang sedang kena strom listrik.

Hubertus mengatakan, dirinya tidak tahu menahu sedikitpun tentang UFO. Ia hanya menyangka bahwa benda-benda angkasa itu adalah tete nene moyang (ruh nenek moyang) yang menampakkan diri padanya. Hubertus menilai, benda-benda angkasa yang pernah ia temui itu, semuanya datang dan pergi dari Gunung Dogiyai yang terletak di sebelah selatan Mapia, tepatnya dekat kampung Diheugi. Kemungkinan besar, kata Hubertus, Gunung Dogiyai adalah semacam bandar udara UFO di bumi.

Berbagai kisah yang disampaikan masyarakat tersebut memang tidak lantas membuktikan kalau UFO atau benda aneh dari luar angkasa itu ada dan nyata. Sekalipun  bagi para peneliti dan pemerhati UFO, kesaksian-kesaksian yang disampaikan masyarakat merupakan bukti kehadiran UFO di bumi. Jadi silakan saja percaya atau tidak terhadap fenomena UFO.




No comments: