Genk wanita terkenal sekarang adalah Genk Nero, aksi gerombolan muda ini bagaikan preman di kalangan remaja putri. Dengan aksinya, mereka menculik sasaran, kemudian melakukan penganiayaan dengan cara menampar, memukul dan menjambak target sasarannya dengan cara main keroyok, 1 orang korban di hajar oleh 4 ketua Genk Nero. Padahal, pangkal masalahnya hanyalah rebutan pacar. Dengan keroyokan pula. Ada lagi yang menyebutkan bahwa tidak ada yang boleh melebihi apa yang ada pada genk nero tersebut. Emang mereka siapa??? Anak pejabat bukan, anak orang terkenal juga bukan, anak orang kaya banget juga bukan, anak dukun bukan juga (wah kalau mereka anak dukun mungkin bukan dengan cara keroyokan melainkan dengan cara santet kali ya!!), terus anak apaan donk….
Aksi kekerasan memang lekat pada dunia remaja. Sudah biasa kita dapati, tawuran antar sekolah, perkelahian antar genk, serta juga pengeroyokan pada orang luar kelompok remaja. Belum lagi kebiasaan bahwa masalah hanya bisa diselesaikan dengan adu fisik dan kekuatan, bukan dengan adu logika dan pikiran. Wah ada juga yang menyamakan mereka dengan kekerasan yang terjadi di IPDN. Mereka sekolah tinggi tapi tetap aja moral rendah. Jadi teringat dulu waktu kuliah ada istilah ospek. Mereka menerapkan aturan senior, bahwa senior tidak pernah salah dan apabila senior salah maka lihat kembali peraturan sebelumnya. Tapi kalau mau dibilang pendidikan agamanya kurang, sekarang yang pemuka agama aja dalam menyelesaikan masalah pada pakai kekerasan. Terus mereka kurang apa ya !!! (vs = damai).
Tapi, sebenarnya manusia hanya butuh satu momen penting untuk berubah. Satu hal yang terjadi dalam hidupnya, yang kemudian dapat dipelajari dan diambil hikmahnya, sehingga mampu merubah manusia tersebut. Itulah kenapa, Allah menempatkan manusia menjadi makhluk yang paling tinggi derajatnya, karena manusia mempunyai akal. Akal yang menentukan apakah dia mau menerima kebenaran, ataukan akal tersebut kemudian tertutup oleh nafsu sehingga menolak kebenaran.
Sumber : www.gaulabiezzz.wordpress.com
No comments:
Post a Comment