Venezuela memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel sebagai bentuk protes atas serangan militer rezim Zionis itu ke Gaza. Keberanian tersebut menjadikan Hugo Chavez sebagai pahlawan Palestina!
Keputusan yang diambil pemerintahan Chavez itu ditetapkan lebih dari sepekan setelah Venezuela mengusir Duta Besar Israel di Caracas dan 7 anggota stafnya. Presiden Bolivia Evo Morales serta Mauritania juga telah memutuskan hubungan dengan Israel.
"Venezuela pastinya telah memutuskan hubungan diplomatik dengan negara Israel mengingat penyiksaan terhadap rakyat Palestina tak berperikemanusiaan yang dilakukannya," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Venezuela, 15 Januari 2009.
Kebijakan Chavez mengusir Duta Besar Israel itu dari Caracas telah menjadikan pemimpin Sayap Kiri Amerika Latin itu menjadi pahlawan bagi rakyat Palestina.
Bendera-bendera Venezuela dan gambar-gambar Chavez diusung tinggi-tinggi selama unjuk rasa mengecam Israel di Tepi Barat pada hari Rabu tanggal 14 Januari 2009.
Sebuah kota di Lebanon Utara menamakan jalanan kota Bireh, 45 km Tripoli dengan nama Hugo Chavez. Menurut walikota Bireh, Mohammed Wehbe, Chavez kini pahlawan warga Arab. "Inilah yang bisa kami lakukan untuk orang yang menurut kami hebat dan berani menghadapi Zionis. Kami menghormatinya," ungkap Wehbe.
Saat acara penamaan jalan tersebut, sejumlah warga membawa spanduk bertuliskan "Bangsa ini membutuhkan orang seperti Chavez". Terdapat juga tulisan "Chavez berani mengusir Duta Besar Israel, kapan negara-negara Arab melakukan seperti itu?"
Tak cukup hanya itu, gambar prsiden Venezuela tersebut bahkan dipasang di seputar kota yang berpenduduk 17.000 orang ini. Sejak aksi pengusiran yang dilakukan Chavez, gambarnya dan bendera Venezuela kerap dibawa para demonstran yang memprotes kekerasan Israel di Tepi Barat.
Chavez merupakan pengkritik keras AS dan Israel, dan menyebut agresi Zionis di Gaza sebagai "holocaust" warga Palestina karena ribuan orang telah dibantai di sana.
Israel mulai melancarkan serangan militer di Gaza tanggal 27 Desember 2008. Serangan ini telah menewaskan lebih dari 1.000 orang warga Palestina. Menurut kelompok HAM Palestina, sekitar 670 korban tewas adalah warga sipil. Di pihak Israel, berdasarkan keterangan resmi dari mereka, 13 orang telah terbunuh akibat serangan roket Hamas. Mereka terdiri dari 10 tentara Israel dan 3 orang warga sipil.
Mohammed al-Lahham, anggota parlemen pro faksi Fatah pimpinan presiden Mahmoud Abbas mengatakan, "Chavez telah menjadi simbol perjuangan kemerdekaan, seperti Che Guevara. Ini yang membedakannya dengan para presiden lain di dunia."
"Saya berkeinginan dapat memberikan sebuah paspor Palestina pada Chavez agar ia menjadi warga Palestina. Kami akan memilih dia dan menjadikannya sebagai presiden," kata walikota Al-Masar, Mahmud Zwahreh. Al-Masar adalah sebuah kota kecil dekat Bethlehem yang berpenduduk sekitar 8.000 jiwa.
Sementara itu, lembaga legislatif Venezuela menyetujui usulan Chavez untuk melakukan amandemen konstitusi yang salah satu hasilnya adalah penghapusan batas masa jabatan dua kali bagi presiden Venezuela. Ini dimaksudkan untuk membuka jalan Chavez mewujudkan ambisinya menjadi presiden seumur hidup.
Namun, Rancangan Undang-Undang (RUU) itu akan dimintai persetujuan rakyat lewat referendum tanggal 15 Februari 2009.
Sumber : Harian "Rakyat Merdeka" edisi 16 Januari 2009
No comments:
Post a Comment