anti israel flag
MAUKAH ANDA DIBAYAR HANYA DENGAN MENGKLIK IKLAN DAN NGELIATIN IKLANNYA SELAMA BEBERAPA DETIK? TANPA SYARAT, TANPA ANCAMAN, TANPA TIPUAN... BERGABUNGLAH DI KLIKRUPIAH, KLIKAJADEH, NGEBUX atau ARA-BUX !!! KALAU MAU MAKSIMAL, GABUNG SAJA DENGAN KEEMPAT-EMPATNYA!

Wednesday, January 28, 2009

Indonesia Kebanjiran Guru Cabul!!!


Aksi bejat guru-guru cabul makin marak, orangtua murid makin resah! Meningkatnya tindak asusila yang dilakukan oknum korps pendidik terhadap generasi penerus bangsa dipengaruhi oleh banyak hal. Selain guru cabul tersebut mengkoleksi film porno, kini banyak siswi yang berpakaian seksi di sekolahnya hingga mengundang syahwat sang guru!

Berdasarkan data yang dimiliki oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), jumlah pencabulan yang dilakukan oleh guru terhadap anak didiknya pada tahun 2008 sedikitnya ada 9 kasus. Bak gunung es, jumlah ini diyakini lebih banyak dari kasus yang terjadi di lapangan. Sebabnya? Banyak korban yang tidak melaporkan, Brow!

Yani Marwoto, Komisioner Pengaduan KPAI menilai, salah satu penyebab kasus ini terjadi adalah faktor ekonomi. Contohnya, kasus pencabulan yang dilakukan oleh guru di Jakarta pada bulan April 2008. Penyebab awalnya adalah sang guru mendapatkan tekanan dari keluarganya.

"Tersangka mengaku bahwa istrinya selalu menuntut uang lebih sehingga akhirnya sering terjadi percekcokan. Sang guru juga tidak mendapatkan hak seksualitasnya. Ya udah di sekolah ada murid yang kelihatan sedikit cakep tapi centil. Dia tergoda untuk berbuat bejat," tutur Yani.

Yani berpendapat bahwa jika perekonomian guru membaik maka pihaknya yakin kasus pencabulan yang dilakukan oleh para pengajar ini akan turun. Selain itu, perlu ada pengawasan dan tindakan tegas aparat serta peningkatan kualitas pendidikan keagamaan di sekolah.

Sementara itu, pengamat sosial dari Depsos RI, Imran Rosadi, berpendapat bahwa kasus pencabulan tersebut terjadi karena adanya pergeseran nilai dimasyarakat. Guru sebagai sosok yang harus digugu dan ditiru itu kini tidak lagi tampak.

Perubahan gaya hidup masyarakat juga mengubah perilaku siswa. Mereka kini berdandan lebih berani, seksi, dan bergaya hidup bebas seperti masyarakat barat. Akibatnya para guru laki-laki yang bermasalah terdorong untuk melakukan hal-hal yang tidak senonoh.

"Bahayanya lagi, banyak murid yang dieksploitasi oleh orangtuanya. Mereka didorong untuk menjajakan diri, seperti yang terjadi di Indramayu, Jawa Barat. Orangtua bangga jika anak gadisnya jadi PSK (jablay) daripada berada di rumah. Diam di rumah tidak menghasilkan apa-apa jadi lebih baik menjajakan diri dan mendapatkan uang!" ungkap Imran. 

Direktur Lingkar Madani Untuk Masyarakat Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, mengatakan bahwa masih ada pandangan primitif tentang seks sebagai barang mahal.

"Padahal, seks oleh sebagian kalangan merupakan hal yang murah terutama di kalangan anak-anak metropolis. Tapi, untuk guru yang melakukan tes keperawanan itu memang merupakan kelainan seks yang agak menyimpang," ujar Ray.

Menurut Ray, guru memakai kekuatan karena dia merasa sebagai orang yang menentukan nasib murid. Dengan mudahnya dia dapat menakut-nakuti muridnya untuk mendapatkan kepuasan seks!

Maraknya berita di media tentang guru yang melakukan pencabulan dengan alasan untuk mengetes kegadisan anak didiknya, dikritisi psikolog Tika Bisono. Menurutnya, hal itu keliru.

"Masak untuk masuk sekolah saja harus dites keperawanan. Hal itu bisa merusak anatomi remaja," ujar Tika.

Menurut Tika, guru tersebut jelas-jelas sakit jiwa! "Gila itu, masa vagina orang diobok-obok! Ini harus dicegah. Kalau bisa pelaku dijebloskan ke penjara," jelasnya lagi.

Saat ditanyakan apakah guru itu memiliki kelainan seks mengingat mereka memahami tentang dosa dan hukumnya, Tika mengatakan bahwa guru tersebut telah dibutakan.

Karena itu, pihaknya mendesak agar Mendiknas lebih selektif lagi menjaring calon-calon guru. Banyak kasus yang terjadi akibat ketidaklayakan mereka. Seharusnya guru menjadi suri tauladan yang baik bagi anak didiknya. Contoh kasus pencabulan yang dilakukan oleh guru terjadi di Pamekasan, Jawa Timur. Berdalih untuk mengetes kegadisan, seorang guru agama mengobok-obok kemaluan sejumlah murid perempuannya. Laknat!


Sumber : Harian "nonstop" edisi 29 Januari 2009


No comments: