Israel menghadapi perlawanan keras dari para pejuang Palestina. Faksi-faksi perlawanan Palestina menegaskan bahwa mereka mampu menghancurkan tujuh tank tempur Israel jenis Merkava dengan menggunakan bom dan misil peluncur roket. Allahu Akbar!
Menurut juru bicara Batalion Al-Quds, sayap militer Jihad Islami, Abu Hamd, para pejuang Palestina di wilayah perkampungan Zaitun berhasil menghancurkan tujuh tank Merkava dan puluhan serdadu Israel tewas dan lainnya luka-luka karena terjebak dalam banyak ranjau.
Hamd mengisyaratkan bahwa Israel mulai mengevakuasi sejumlah besar pasukannya yang terbunuh dan luka-luka di Timur Gaza dengan menggunakan mobil pengangkut dan pesawat ke rumah sakit mereka. Ini menunjukkan Israel mengalami kerugian besar! Seorang pejabat senior Hamas di jalur Gaza, Mahmoud Zahhar, mengatakan bahwa para pejuangnya sedang menuju kemenangan melawan Israel.
Di tempat terpisah, sumber Batalion Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas, menegaskan bahwa pada hari minggu malam tanggal 4 Januari 2009, mereka berhasil membunuh 11 serdadu Israel dan melukai 48 lainnya dalam 24 jam sejak operasi darat Israel dimulai di Jalur Gaza.
Di antara korban yang tewas itu ada seorang komandan dengan pangkat Kolonel yang sudah pernah terluka dalam perang Lebanon dan ikut kembali dalam perang baru di Jalur Gaza.
Peristiwa itu terjadi ketika pecah pertempuran sengit antara pejuang perlawanan Palestina dan serdadu Israel di sejumlah titik perlintasan.
Muhammad Nazzal, anggota biro politik gerakan Hamas, menegaskan bahwa 60 tentara Israel tewas atau luka sejak operasi darat dilakukan dan terjadi pertempuran hebat antara serdadu Israel melawan perlawanan Palestina, terutama Batalion Izzuddin Al-Qassam.
Dalam tayangan live di TV Aljazeera, Nazzal menegaskan bahwa menurut data lapangan yang dihimpun, jumlah serdadu Israel yang tewas dan luka-luka adalah 60 orang dan ada 11 serdadu yang terbunuh, dan sekitar 48 lainnya luka-luka. Ditambah satu wakil komandan satuan perang di regu 52 Ggolani. Ia berpangkat Kolonel dan pernah ikut dalam Perang Lebanon tahun 2006. Ia terbunuh di perkampungan Zaitun.
Hingga hari ke-10 serbuan keji Israel, sudah 531 orang yang tewas, dan 80 di antaranya tewas saat serbuan darat pada Sabtu malam tanggal 3 Januari lalu. Sumber-sumber Israel menyebutkan bahwa 4.000 orang anggota infanterinya masih berada di wilayah Gaza, didukung oleh ratusan tank. Informasi tentang apa yang terjadi terhadap rakyat Palestina tidak banyak diperoleh karena Israel melarang wartawan asing masuk ke Gaza.
Israel melancarkan 30 serangan udara sepanjang minggu malam hingga senin (5 Januari 2009) pagi. Militer Zionis itu membombardir Jabaliya Timur, Beit Lahiya, dan kamp pengungsi Shati. Gempuran biadab di Shati ini menyebabkan dua keluarga yang terdiri dari 12 orang meninggal sekaligus, delapan di antara korban tewas itu adalah anak-anak!
Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak telah brsumpah akan melanjutkan gempurannya terhadap Hamas. "Kami masih belum mencapai tujuan kami," kata Barak kepada para anggota parlemen Israel.
Sumber : Harian "Tribun Jabar" edisi 6 Januari 2009
No comments:
Post a Comment