anti israel flag
MAUKAH ANDA DIBAYAR HANYA DENGAN MENGKLIK IKLAN DAN NGELIATIN IKLANNYA SELAMA BEBERAPA DETIK? TANPA SYARAT, TANPA ANCAMAN, TANPA TIPUAN... BERGABUNGLAH DI KLIKRUPIAH, KLIKAJADEH, NGEBUX atau ARA-BUX !!! KALAU MAU MAKSIMAL, GABUNG SAJA DENGAN KEEMPAT-EMPATNYA!

Thursday, January 15, 2009

Jatuh Bangun Vagetoz, Band Yang Menjual 5 Juta RBT!!!


Kali ini saya akan mengangkat topik band kebanggaan daerah asal saya, Sukabumi :

Melejitnya grup band Vagetoz di blantika musik Indonesia menjadi fenomena tersendiri bagi sebuah band asal daerah yang selama ini biasa dipandang sebelah mata.

Vagetoz yang sukses lewat album "Sesuatu Yang Beda" mampu membuat Sukabumi sebagai daerah yang banyak melahirkan grup musik maupun penyanyi ternama, sebut saja Purie, personil Dewi-Dewi.

Para personil Vagetoz yang terbentuk 12 Mei 1999 ini berasal dari kampung Cibatu, kecamatan Cisaat, kabupaten Sukabumi. Meski berasal dari daerah tertinggal, namun Vagetoz mampu mendobrak blantika musik nasional dengan meraih Platinum Award. Hebatnya lagi, album perdana yang diciptakan di bawah naungan bendera Sony BMG itu juga menempatkan Vagetoz sebagai grup musik pendatang baru pertama yang mampu meraih ring back tone (RBT) atau nada sambung pribadi hingga 5 juta download!

Kesuksesan dalam bermusik tentu saja tidak diraih dengan mudah oleh para personil Vagetoz yang terdiri atas Teguh Permana (vokal), Acep Gunawan (lead gitar), Irman (gitar), Budi SP (bass), dan Rudi (drum). Banyak kisah di balik kesuksesannya. "Kami pernah dibayar dengan ikan mas saat manggung di salah satu hajatan di kawasan perikanan di Sukabumi. Bagi kami, upah itu sangat berharga, sebab yang terpenting adalah perlakuan dan pengakuan mereka terhadap Vagetoz," ujar Teguh yang juga merupakan pencipta lagu utama band tersebut.

Bukan hanya itu, tidak jarang personil Vagetoz mendapat upah berupa ucapan terimakasih. Hal seperti ini tidak menyurutkan semangat personil Vagetoz sebagai grup band daerah. Setahap demi setahap kejuaraan musik diikuti oleh Vagetoz. Seiring dengan itu, grup band beraliran Pop Emotion ini menjadi kian terkenal di kalangan remaja Sukabumi.

"Sejak saat itu kami mencoba menerapkan tarif di kisaran Rp 500 ribu - Rp 1 juta. Tapi itu hanya sebatas tarif, karena kenyataannya kami tetap tidak menerima sepeser pun setiap manggung," pungkas Teguh.


Sumber : Harian "Seputar Indonesia" edisi 15 Januari 2009


No comments: