Pemimpin New York Post Amerika Serikat, Rupert Murdoch menyampaikan permintaan maaf atas pemuatan kartun bernada rasis dengan melukiskan Presiden Barack Obama seperti simpanse.
Dalam artikel di halaman depan berjudul "Statement from Rupert Murdoch", dia menuliskan, kartun yang dimuat pada 18 Februari lalu itu, merupakan sebuah kesalahan dan telah menyinggung banyak orang.
"Hari ini, secara pribadi saya menyampaikan minta maaf kepada pembaca yang merasa tersinggung, dan bahkan dihina," kata Murdoch seperti dikutip AFP, Rabu (25/2/2009).
Dia juga berjanji untuk lebih menghormati dan sensitif terhadap permasalahan di masyarakat.
Kartun itu berisi seorang polisi membunuh monyet. Ini menunjukkan tragedi di Connecticut pada Senin pekan lalu saat seorang polisi menembak mati simpanse yang menyerang seorang wanita.
Sementara polisi lainnya berkomentar, "Mereka akan temukan orang lain untuk menulis paket stimulus berikutnya."
Dalam sebuah editorial yang berjudul "That Cartoon", New York Post menyatakan, kartun itu ditujukan untuk mengejek penulisan rancangan undang-undang stimulus federal yang janggal.
"Kami tidak bermaksud menyerang orang-orang melalui gambar itu," tulis New York Post dalam editorial.
Setekah pemuatan itu, ratusan demonstran sempat menuntut New York Post menarik kartun itu. Pemimpin hak asasi kelompok hitam Al Sharpton menganggap ini merupakan serangan rasial terhadap Barack Obama.
"Mereka fikir kita simpanse. Mereka akan mendapati bahwa kami adalah singa," kata Sharpton.
Sumber : www.intenational.okezone.com
No comments:
Post a Comment