anti israel flag
MAUKAH ANDA DIBAYAR HANYA DENGAN MENGKLIK IKLAN DAN NGELIATIN IKLANNYA SELAMA BEBERAPA DETIK? TANPA SYARAT, TANPA ANCAMAN, TANPA TIPUAN... BERGABUNGLAH DI KLIKRUPIAH, KLIKAJADEH, NGEBUX atau ARA-BUX !!! KALAU MAU MAKSIMAL, GABUNG SAJA DENGAN KEEMPAT-EMPATNYA!

Friday, February 6, 2009

Lagi-Lagi Praja IPDN Tewas Mengenaskan!!!


Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) kembali menelan korban! Salah seorang prajanya tewas misterius. Dia adalah Melvi (21), praja asal Sawah Lunto, Sumatera Barat.

Mantan dosen IPDN Inu Kencana mengatakan, Melvi menghembuskan nafas terakhir pada hari Kamis tanggal 5 Februari 2009 pukul 17.00 WIB. Jenazah Melvi dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, sekitar pukul 22.30 WIB.

"Saya mendapat informasi itu dari pihak kepolisian yang datang pada saat kejadian. Polisi sudah mengecek ke kamar mayat di RS Hasan Sadikin," katanya.

Kematian Melvi ini kembali menimbulkan tanda tanya besar. Dari informasi yang diterima Inu, korban tewas karena empedunya rusak setelah minum obat untuk... Menggugurkan kandungan!

"Saya di-SMS oleh temannya si korban, kebetulan dia mantan anak didik saya. Menurutnya, korban minum obat dosis tinggi untuk menggugurkan kandungan, aborsi lah, yang mengakibatkan empedunya pecah," ujar Inu.

"Saya meyakini itu, karena pihak IPDN dan orangtuanya tidak mau kalau jenazahnya di otopsi. Padahal kalau di otopsi bisa ketahuan dia masih perawan atau tidak, dan sedang mengandung atau tidak," tambahnya.

Saat ditanyakan apakah kematian korban karena tifus, Inu mengatakan bahwa hal itu bisa saja terjadi, karena beras dan daging jatah praja dijual ke pihak luar oleh IPDN yang menyebabkan praja-praja itu kekurangan makanan, dan makanan yang diberikan menjadi tidak sehat! Buseeett...

"Saya sudah MUAK! Dan saya juga dilarang untuk bicara ke media. Kalau saya bilang katanya saya akan dibunuh, tapi saya tidak takut," tegasnya.

Dari catatan, sudah banyak para calon praja IPDN yang tewas di kampus berplat merah yang tampaknya 'dikutuk' tersebut. Di ataranya adalah Chris Bernard (Kalimantan Tengah) yang tewas karena minuman keras, Cliff Muntu (Sulawesi Utara) dan Wahyu Hidayat (Jawa Barat) yang tewas setelah dianiaya seniornya.

Sementara itu Rektor IPDN Mendesah eh Ngadisah mengatakan bahwa meninggalnya praja tingkat Nindya itu murni karena penyakit empedu. "Saya jamin ini bukan karena kekerasan," tandasnya.

Informasi ini pula yang diterima oleh Menteri Dalam Negeri Mardiyanto. Menurut Mardiyanto, Melvi meninggal akibat penyakit tifus sesuai dengan hasil visum dari RS Hasan Sadikin Bandung. "Murni kematiannya karena penyakit, jadi tidak apa-apa. Jangan ada lagi kekerasan," ujar Mendagri dengan polos.

Siapa yang mau kekerasan pak? Kita cuman mau kampus yang (katanya) melahirkan calon-calon pemimpin itu DIBUBARKAN!!!!


Sumber : Harian "Nonstop" edisi 7 Februari 2009


2 comments:

Anonymous said...

nulis ya nulis, tapi beretika dikit lah,, macam betul aja!

Anonymous said...

Kalo gitu, balik situ tunjukin klo berita itu cuman bohong! Anjing IPDN!!!